Posted in

Day 1 – Training DevOps

Introduction

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman mengikuti training DevOps di IDN.id. Saya mendapat kesempatan untuk ikut program training dari kantor. Sebelumnya, saya diminta untuk memilih training berdasarkan budget yang telah ditentukan, dan akhirnya saya memutuskan untuk mengambil training DevOps di IDN.

Sebenarnya, saya sudah pernah ikut training di IDN sebelumnya. Waktu itu saya menggunakan biaya pribadi, dan materi yang saya ambil adalah CKA. Sebelum saya mengambil DevOps, saya coba cek jadwal untuk CKS karena saya ingin mendalami Kubernetes Cluster, dan ternyata disana belum tersedia, mungkin karna peminat CKS lebih sedikit jadi ya saya ambil DevOps sebagai otomatisasi untuk Kubernetes Cluster.

Saya datang ke IDN hari minggu malam sekitar jam 8 malam, kemudian saya check-in di pos satpam dan memberikan KTP sebagai jaminan bahwa saya sudah berada di penginapan IDN. Di IDN terdapat tempat penginapan untuk peserta training dan itupun terbatas hanya terdapat 12 kasur. Untuk penginapannya sendiri itu lebih seperti asrama.

Discussion

Untuk trainer di IDN yaitu bernama zakaria ramadan dan memiliki sertifikasi MTCNA, MTCRE, Google IT Support. Untuk pesertanya itu ada 3 termasuk saya sendiri. Disana dia menjelaskan tentang IDN dan pelatihan apa saja yang dimiliki oleh IDN.

Untuk materi pertama dia membahas pengenalan DevOps, bagaimana DevOps itu diperlukan pada sebuah organisasi. DevOps itu adalah suatu budaya dalam pengembagan suatu aplikasi. Dengan adanya DevOps kita akan lebih mudah untuk pengembangan pada suatu aplikasi, dan juga akan lebih mudah melakukan kontrol terhadap pengembangan suatu aplikasi tersebut.

Untuk penggunaan DevOps yang minimal pada sebuah organisasi yaitu Developer dan Infrastruktur. Kedua tim tersebut harus kerja sama dalam membangun ekosistem DevOps itu sendiri. Misalkan, Developer harus memberitahu tentang aplikasi yang akan dibuat seperti nodejs, kemudian Infrastruktur akan membuat alur kerja pembuatan aplikasi tersebut menggunakan software CI/CD yang kemudian di deploy ke Server. Otak dari DevOps itu pada proses CI/CD (Continous Integration/Continous Development). Pada training kali ini kita akan lebih ke team Infrastruktur yang dimana kita akan membuat software-software untuk kebutuha DevOps.

GIT

Untuk praktik pertama kita membahas Version Control System (VCS). Ada beberapa type VCS yaitu Centralized VCS dan Distribute VCS. Untuk VCS kita menggunakan GIT sebagai VCS yang akan kita gunakan.

Pada materi pembahasan GIT, kita belajar menggunakan command git, berikut beberapa command git yang dipelajari.

COMMANDFUNCTION
git init {FOLDER}Inisiasi GIT
git statusCheck status file pada git
git ls-filesCheck git yang sudah di stagging
git add {name files/.}Untuk stagging file (wajib digunakan pada saat initiate git)
.gitignoreUntuk ignore file yang tidak akan distagging atau commit
git commit -m “”Commit/Save working git
git commit -am “”a berfungsi untuk add , jadi tidak perlu git add
git log –onelineUntuk melihat log dalam 1 baris
git mvBerfungsi untuk memindahkan file ke atau rename, dan sudah di stagging dengan rename dari pada menggunakan perintah mv saja
git restoreUntuk merestore jika file kehapus (gitingore ttp akan kehapus)
git restore –stagedUntuk restore stagging area
git revert -n {IDLOG}Untuk melakukan restore jika sudah dicommit
git revert –continueUntuk melakukan fixed jika sudah di revert
git branchPengecekan branch
git branch {NAMABRANCH}Menambahkan branch
git switch {NAMABRANCH}Mengganti branch
git tag -a v.1.0 -m “Stable” {IDLOG}Untuk tagging dari commit

GITHUB

Praktek selanjutnya kita akan belajar menggunakan Source Code Management. Untuk yang digunakan pada training ini adalah Github, dikarenakan github sendiri itu opensource dan mudah digunakan.

Beberapa command yang digunakan untuk koneksi ke Github.

COMMANDFUNCTION
git clonecopy folder source code pada remote repo
git fetchcheck perubahan pada remote repo
git pulluntuk update perubahan
git pushuntuk push code ke remote repo

Untuk praktik menggunakan github kita mencoba beberapa hal, yaitu :

  • Membuat private dan public repo
  • Melakukan clone repo
  • Melakukan push code ke repo
  • Melakukan forking repo

Beberapa contoh penggunaan dalam github

git remote add origin https://github.com/zainunkamal/Repository-Git.git
git branch -M main
git push -u origin main
COMMANDFUNCTION
git remote add originUntuk menambahkan url repository, origin itu default nama untuk git remote, jika ingin ada beberapa remote, tinggal sesuaikan saja namanya
git branch -M mainUntuk mengganti/rename branch default ke main
git push -u origin mainUntuk push code menggunakan remote origin dan main branch

Untuk training hari pertama cukup sampai disitu saja, sebelum penutupan sesi hari pertama training itu saya menanyakan,

Apakah untuk Developer menggunakan main repo atau forking terlebih dahulu kemudian request push ke main repo.

trainer menjawab

Untuk Developer lebih bagus jika menggunakan organization Repository karena untuk management antar project. Jadi Developer akan forking source code dan mengembangkan dengan repo tersebut kemudian akan dilakukan request push (best practice). Jika terpaksa ya tidak masalah tim Developer itu push langsung ke repo yang ada di organization

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *